ucup.wordpress.com
ilustrasi
LONDON, KOMPAS.com--Legenda Jawa klasik "Ande-ande Lumut," mengunakan bahasa Arab berhasil mengangkat nama Indonesia dalam Festival Teater Internasional Pemuda ke-12 di kota Taza sekitar 330 km dari ibu kota Rabat.
Pergelaran Ande Ande Lumut, mengulangi kisah sukses mementaskan drama klasik Ramayana, tahun lalu bertempat di Gedung Teater Qa`atu al Maarad Kota Taza yang dipenuhi lebih dari 500 penonton menjadi program tahunan Kementerian Kebudayaan Maroko, ujar Sekretaris III / Pelaksana Fungsi Pensosbud, Rahmat Azhari.
Dikatakannya pihak penyelenggara kali ini minta KBRI untuk tampil dua kali karena permintaan panitia dan antusias penonton yang sangat tinggi.
Penonton dengan antusias memperhatikan dan mengikuti alur cerita tersebut hingga ruangan penuh sesak dan rela berdiri menyaksikan drama tersebut .
Agar pesan drama dapat diterima baik oleh penonton, seluruh dialog dan narasi drama disampaikan dalam bahasa Arab yang mudah difahami kalangan anak-anak dan remaja.
Drama berdurasi 50 menit, diperankan dua belas pemain yang terdiri dari staf KBRI dan keluarga serta mahasiswa yang dilatih selama dua bulan dengan bantuan Dharma Wanita Persatuan KBRI Rabat.
Legenda Ande-ande Lumut menceritakan tentang kisah seorang pangeran dari Kerajaan Kediri, Jawa Timur bernama Kasumayuda sedang mencari gadis pujaan hati yang akan dipersuntingnya sebagai istri.
Pernikahannya dengan Kleting Kuning yang akhirnya diketahui sebagai salah seorang putri dari Kerajaan Benggala, menjadi sebab bersatunya kembali dua Kerajaan Jenggala dan Kediri yang sebelumnya terpecah.
Kegiatan Festival Teater Internasional Pemuda ke-12, merupakan program tahunan yang diadakan Kementerian Kebudayaan Maroko melalui instruksi langsung Raja Mohammed VI bekerjasama dengan Yayasan Friendly Kota Taza sebagai ajang pertukaran informasi dan pengalaman, budaya dan tradisi antar sesama negara sahabat.
Selain Indonesia, sejumlah negara asing ikut berpartisipasi antara lain; Arab Saudi, Amerika Serikat, Tunisia, Irak, Pantai Gading, Sudan, Burkina Faso, Azarbaijan, Austria, Senegal dan tentunya Maroko sebagai tuan rumah.
Pergelaran Ande Ande Lumut, mengulangi kisah sukses mementaskan drama klasik Ramayana, tahun lalu bertempat di Gedung Teater Qa`atu al Maarad Kota Taza yang dipenuhi lebih dari 500 penonton menjadi program tahunan Kementerian Kebudayaan Maroko, ujar Sekretaris III / Pelaksana Fungsi Pensosbud, Rahmat Azhari.
Dikatakannya pihak penyelenggara kali ini minta KBRI untuk tampil dua kali karena permintaan panitia dan antusias penonton yang sangat tinggi.
Penonton dengan antusias memperhatikan dan mengikuti alur cerita tersebut hingga ruangan penuh sesak dan rela berdiri menyaksikan drama tersebut .
Agar pesan drama dapat diterima baik oleh penonton, seluruh dialog dan narasi drama disampaikan dalam bahasa Arab yang mudah difahami kalangan anak-anak dan remaja.
Drama berdurasi 50 menit, diperankan dua belas pemain yang terdiri dari staf KBRI dan keluarga serta mahasiswa yang dilatih selama dua bulan dengan bantuan Dharma Wanita Persatuan KBRI Rabat.
Legenda Ande-ande Lumut menceritakan tentang kisah seorang pangeran dari Kerajaan Kediri, Jawa Timur bernama Kasumayuda sedang mencari gadis pujaan hati yang akan dipersuntingnya sebagai istri.
Pernikahannya dengan Kleting Kuning yang akhirnya diketahui sebagai salah seorang putri dari Kerajaan Benggala, menjadi sebab bersatunya kembali dua Kerajaan Jenggala dan Kediri yang sebelumnya terpecah.
Kegiatan Festival Teater Internasional Pemuda ke-12, merupakan program tahunan yang diadakan Kementerian Kebudayaan Maroko melalui instruksi langsung Raja Mohammed VI bekerjasama dengan Yayasan Friendly Kota Taza sebagai ajang pertukaran informasi dan pengalaman, budaya dan tradisi antar sesama negara sahabat.
Selain Indonesia, sejumlah negara asing ikut berpartisipasi antara lain; Arab Saudi, Amerika Serikat, Tunisia, Irak, Pantai Gading, Sudan, Burkina Faso, Azarbaijan, Austria, Senegal dan tentunya Maroko sebagai tuan rumah.
0 komentar:
Posting Komentar